Text

Welcome in my life..
my story of sadness and happiness..
Let's share, my dear friends..

Sunday, November 27, 2011

wanita *blonde*

by Gisty Grianda Juniar Karnasaputra on Thursday, 25 March 2010 at 00:33


Saat di angkutan umum.. Ku duduk terdiam tanpa teman.
Yang ada di sebelah kiriku hanya seorang ibu muda menggendong anak bayinya, begitupun di tempat duduk depanku.
Aku duduk di belakang 'jok' supir.

[O yah dalam angkutan umum 02.]

Tak lama kemudian, terlihat dari kejauhan seorang wanita berambut 'blonde' berdiri dengan menarikan tangannya, 'menyetop' angkot.

Ku kira itu dia wanita tulen. Ternyata eh ternyata, dia 'lelaki'. [itu.. Iyey atuh.. He]

Naiklah dia. Dengan p0sisi duduk anggun.
Rambut panjang pirang ikal, berbusana putih dan rok hitam [rok minim], dan sandal [high heels] serta ditentengnya tas putih yang terlihat sudah cukup kusam karena berubah warna menjadi krem..
Saat itu, dia melirik ke arahku.
Karena aku duduk tepat di sampingnya, dan ia membelakangiku..

Diam2, sayup-sayup suaranya melantunkan sebuah lagu diantara deruan suara-suara 'vehicles' lain.

Dan dengan pe-denya, dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas.
"sebuah kacamata hitam".

Dipakainyalah itu..
[siang bolong, bermake-up tebal, berkacamata hitam]
Aduh.. "Tasik gelap euy!" hehe. Hariwang.. Haha.

Tlah sampai di jalan sutsen, ia turun. Kuperhatikan tingkahnya, dia besar.. Terlihat perkasanya.. Maksa deh kesannya. He.
Ternyata dia pergi mangkal..

Darisitu ku mulai berfikir..
Sungguh kasihan melihatnya..
Muncul beribu tanya dalam benakku.
Mengapa begitu? Tak adakah yang bisa kau lakukan selain itu? Apakah kau jauh dari orangtuamu? Aah, beribu tanya tak terungkap.

Dan aku salut padanya, pada rasa percaya dirinya,. Mereka begitu, buatan mereka sendiri, tapi mereka pe-de. Mengapa kita yang sudah seperti ini selalu merasa minder dan tidak percaya diri?!
Ayo tiru kepercayaan diri mereka untuk 1 hal itu saja. ^_^

Saya pernah membaca sebuah buku berjudul "memberi suara pada yang bisu"-Dr. Dede Oetomo.
Karena si pengarang "gay" pula.
Menurut dokternya dulu saat ia kecil, dokter mengatakan perihal "gay" itu kodrat.
Tapi menurutku bukan, Allah menciptakan kita dengan sempurna, dengan kodrat yg sama, laki-laki ya berjiwa laki, perempuanpun begitu.
Mungkin mereka begitu karena lingkungan yang menekannya saat ia kecil ataupun beranjak dewasa.
Bisa pengaruh orangtua yang menginginkan anak perempuan, namun yang ada laki2..
Jadi "parents" memberikan boneka2 perempuan saat kecilnya..
Bisa saja karena banyak bergaul dengan laki2 tanpa ada perempuan di dalam lingkungannya.
Bisa saja karena pernah disakiti perempuan.
Bisa saja karena gencatan hidup yang begitu menyiksa, sehingga menjadikan mereka "barbie-barbie palsu jalanan" untuk hanya sesuap nasi, seonggok daging, setetes air. Karena begitu setiap hari mereka menjadi terbiasa.
Atau bisa jadi... Aah sangat banyak..

Semoga mereka bisa tersadarkan.. Amin ya Allah.. -_-

No comments:

Post a Comment