Text

Welcome in my life..
my story of sadness and happiness..
Let's share, my dear friends..

Wednesday, November 2, 2011

Cinta telah diatur...

Siapapun berhak dicintai dan mencintai.

Bahkan setiap orang di dunia ini… Binatang dan tumbuhanpun patut dicintai, dan merekapun membutuhkan kasih sayang. Padahal mereka tak seperti manusia yang diberi anugerah lebih yakni, “AKAL”.

Mereka hanya merasakan dengan hati.. sehingga segalanya itu tercipta dengan ketulusan.

Bagaimana dengan manusia? Karena mereka memiliki akal, tercipta keegoisan, tercipta kebohongan, tercipta ketidaktulusan dan tercipta segala hal yang tak bisa binatang dan tumbuhan lakukan..

Tapi, sudah hakikatnya, setiap makhluk hidup itu berpasang-pasangan, saling mengasihi, menyayangi juga mencintai.

Sehingga janganlah takut jika pasanganmu belum muncul juga hingga saat ini…

Ingatlah..

Tuhan memiliki catatan siapa jodoh kita nanti, semuanya telah Dia rencanakan sejak 4 bulan usia kandungan Ibu kita , yang mana kita masih berupa segumpal darah di dalam rahimnya.

Dan sekarang yang bisa kita lakukan hanya berdo’a meminta yang terbaik padaNya tak lupa benahi diri kita.. karena yang baik akan mendapatkan yang baik, yang jahat juga akan mendapatkan yang jahat. adil.

Namun terbaik dalam pandanganku masih saja mengenai “lelaki setia” yang takkan mempermainkan wanitanya, menyakiti wanitanya dan menjatuhkan wanitanya.

Terlalu banyak cerita tentang cinta, yang berawal indah namun berakhir menyedihkan. Hal seperti itu banyak dialami wanita-wanita di sekelilingku, termasuk aku.
Dan pernah suatu hari terbersit suatu pertanyaan menggelitik diri yang keluar dari mulutku yang kulemparkan pada ibuku.

“Mah, berarti pameget saraminya? Selingkuh. Ari kitu mah atos wen ulah nikahnya mah? Da nyeri hate. Hirup nyalira gen tiasa ieu. Eh tapi ketang mah saur Allahna gen kedah nikah.”

Dan Ibuku berkata, “wios we nyobian nikah sakali mah, engke lamun misalna selingkuh atawa nganyenyerikeun hate wae, cerai, ulah nikah deui.”

Ya, jika kita pikirkan untuk apa menikah? Tapi pastinya untuk menjalankan perintahNya.. agar dapat memiliki keturunan. Namun apabila dalam pernikahan itu tak membahagiakn? Kaum wanita disakiti trus menerus? Lebih baik sendiri kan? Pendapat pasti berbeda-beda, lain kepala pasti lain pemikiran.

Namun menurut pribadi saya, janganlah takut untuk melangkah, bagaimana nantinya itu tergantung diri kita sendiri dan pasangan kita.

Pesanku, hai pria, jangan pernah sekali-kali menyakiti wanitamu, sesungguhnya istrimu itu mencintaimu dan anak-anakmu melebihi dirinya sendiri. Jangan kau mempermainkan kesetiaannya.

Dan aku salut pada sosok perempuan hebat dan tegar satu itu… perempuan yang sangat aku sayangi di dunia ini, perempuan yang selalu sabar dan berdo’a padaNya untuk mengharap kesadaranmu, wahai Ibu.. bila aku memposisikan diriku pada posisimu, mungkin aku takkan sekuat dirimu, aku pasti rapuh. Tapi aku, kakakku, juga adikku pasti akan selalu mendo’akanmu, mendo’akan seorang wanita yang berjuang mati-matian untuk mengeluarkan kita ke dunia yang fana ini… terimakasih Mamah…
Semoga segala kisah itu tak terulang dan semoga semua kisah itu tak terjadi pada kami, sahabat kami da setiap perempuan di belahan lainnya… amin

No comments:

Post a Comment