Pagi ini hujan..
Basah..
Dingin..
Sepi..
Namun terang.. terang tidak seperti hujan biasanya yang gelap..
Tepat jam 6 lebih 5 menit, saya pergi mengantar adik saya untuk sekolah..
Hujanpun sepertinya tak berniat untuk pergi..
Kita berdua berangkat berjas hujan.. hehe
saya memakai jas hujan coklat elastic atas-bawah sedangkan adik saya, Gia, memakai jas hujan abu metalic yang bentuknya, bukan atas-bawah tapi yang gede panjang itu lhoo, entah apa namanya. -_-
karena kebayang kan ribetnya kalau misalnya pake yang atas-bawah.. dia kan pake rok panjang.. =D
sudah siap, kami berangkat..
jalanan sepi, biasanya anak sekolah sudah berdiam diri di pinggir-pinggir jalan menunggu angkutan umum, dan angkutan umumpun sepi, isinya hanya para Ibu yang mungkin dari pasar atau mau berangkat kerja.
Namun ada satu pemandangan yang saya suka kala hujan di pagi hari..
Banyak ibu-ibu mengantar anak-anaknya sekolah dengan berpayung berdua, 1 tangan memegangi payung, tangan yang satu memegang pundak sang anak.. tetapi ada juga yang sepertinya diantar oleh ayah atau kakak laki-lakinya… :) sepertinya mereka memegang anak atau adiknya penuh kasih sayang.. sungguh saya senang melihatnya..
Dan sayapun menjadi ingat saat saya dulu saat saya seumuran anak-anak SD tadi..
Pagi-pagi saya selalu diantar oleh mang becak langganan keluarga saya, namanya Mang Cece..
Tiap pagi saya “nyamper” ke rumahnya bersama kakak saya, da terkadang mang cece belum bangun.. hehehe
Sehingga, mau hujan atau tidak, pengantar setia kami (saya & kakak) tetaplah Mang Cece..
Malah saat hari pertama sekolah SD, saya hanya diantar mang Cece sampai depan kelas.. karena mamah paling malas mengantar dan papah agak susah bangun pagi.. tapi saya mengerti kok..
Dan di hari pertama itu, saya diajak berkenalan oleh seorang anak kecil perempuan yang sedang bermain dengan seorang lagi perempuan. Nama mereka, Tika dan Anggita.. Akhirnya saya yang cemberut sendirian tiba-tiba tertawa-tawa dan bermain dengan dua anak kecil perempuan lucu tadi.. :)
Eits, jadi panjang, saya kan mau cerita tentang hujan waktu saya kecil, hehe lanjut yaaah
Tapi kalau saya sekolah bagian siang, saya terkadang berangkat sendiri jalan kaki karena mang Cece kadang-kadang sedang tidak ada jadi tak lupa saya selalu mengambil jas hujan biru muda di dalam tas saya.. :) karena takut sorenya akan hujan.. “sedia payung sebelum hujan” :D
Nah jika hujan saat pulang sekolah, saya jadi tidak usah mengutarakan banyak tanya “aduh hujan, gimana pulang?” “ada yang jemput ga yah?” dan berjuta pertanyaan khas anak lainnya, karena saya sudah punya jas hujan. Mau dijemput atau tidak, saya bisa pulang dengan memakai jas hujan itu.. dan melewati rumah-rumah orang.. mereka suka menyapa dan sayapun selalu bilang “punteun bu, punteun pak” hehe
Tapi lama-lama saya tidak sendiri lagi kalau pulang, saya Tika dan Lilis.. kami pulang bareng.. kalau dengan Tika berpisah di ujung Gg. Nuri, kalau dengan Lilis, di ujung jembatan.
Dan yang terakhir, saya sendiri..
Atau kalau hujannya lebaaaaaat sekali, papah akan datang menjemput.. :)
Terkadang saya suka takut kalau sedang sendiri melewati Gang gelap itu.. gang yang bersampingan dengan Gang Nuri.. karena disana ada pohon besar dan kalau hujan sore, sepi juga gelap.. hiiiiih.. saat lewat situ saya suka lari.. hihihihi
Dan sesampainya di rumah, baju saya tetap basah.. hehe bergantilah baju dan tak lupa saya minum susu dengan “dot” andalan. Hahaha lalu tidurrrrr…. :D
Pelajarannya dari pengalaman saya dulu dan tadi pagi adalah, jika saya sudah besar nanti dan memiliki anak (insyaallah) saya ingin sesekali mengantar anak saya sekolah atau menjemput anak saya sekolah.. Dan jika hujan, sayapun ingin menuntun anak saya seperti ibu-ibu yang tadi saya lihat.. tapi, saya juga tidak mau membiasakan anak saya seperti itu, saya juga ingin menjadikan anak saya mandiri, agar ia tidak manja nantinya.. mudah-mudahan.. ^_^
No comments:
Post a Comment