Ku terpaku, membeku dengan lidah kelu..
Menatap wajahmu, merasuk ke dalam jiwamu, merasakan hatimu.
Kaupun menari berlari di pikiranku
Ingin ku terbenam ke dalam pikiran tentangmu
Namun, saat ku terbenam jauh lebih dalam, hanya sakit, pedih, tertusuk cintamu.
Sia-sia saja ku menantimu,
Memberikan separuh hatiku,
kau hanya mencampakkanku begitu saja.
Ku tak bisa jauh tanpamu.
Aku telah sangat bergantung padamu.
Tanpamu hidupku tak berarti.
Ingin ku terbenam lagi dalam pikiran itu.
Namun yang ku ingat hanya sakit, sakit dan perih.
karena kau meninggalkanku..
Setelah itu kau pergi bersama yang lain.
Bulan pertama sepeninggalmu, saat kau tak acuhkanku lagi, sedih. Menangis ku sendiri di malam hari.
Hanya dia yang mengerti aku,
Hanya dia yang menyemangatiku.
Walau aku dan dia berjauhan, hanya suara yang ku dengar.
Suara yang menyejukkan hatiku..
Menangis. Dan terus menangis.
Dan bersama dia yang lain ku menangis bersama, ku ungkap segalanya.
tak pernah ku berharap empati dari semua, namun ku ingin membuang segalanya,
Menumpahkan kesakitanku selama ini karena dulu ku hanya bungkam dan kau menoreh luka yang dalam padaku.
Saat ini, hanya kenangan buruk itulah yg ada..
Tak pernah ku ingat lagi saat bahagia..
Jika aku bisa,
Ku ingin kembali ke masa lalu saat awal sebelum mengenalmu.
Agar aku tak jatuh,
Jatuh dalam sedalam ku menyelam ke dalam hatimu.
Agar aku tak sakit,
Sakit hatiku terhunus cinta palsumu,
Tersakiti diduakan hatimu.
Agar aku tak roboh,
Roboh seroboh-robohnya karena dicampakkanmu, dibuangmu.
Bahagiaku hilang,
Hilang karenamu.
No comments:
Post a Comment